Senin, 30 Juli 2012

Mamaku, Hidupku

Beliau... lebih indah dibandingkan dengan mutiara, lebih halus dari kain sutra, dan lebih kuat dibanding baja. Beliau, sosok seorang mama...
   Mama, seseorang yang sangat berarti dalam hidupku. Bayangin aja, kalau gak ada mama aku mau lahir lewat mana? Tangannya yang mulai keriput, penuh dengan kasih sayang.Dengan tangannya, beliau merawatku hingga sekarang. Menggendongku, membelaiku, menyisir rambutku, memasak untukku, memandikanku, dan sebagainya. 
   Entah udah seberapa banyak penderitaan yang dialami mama selama ini. Aku tahu, pasti nggak sedikit. Beliaulah yang berjuang untuk membahagiakan kami, memenuhi kebutuhan kami. Bagiku, beliaulah kepala keluarga dalam keluarga kami. Entah, sudah berapa banyak tetesan keringat dan air mata yang mama jatuhkan buat kami. Kami sering menangis dan merajuk padanya, tapi beliau? Hampir tidak pernah beliau menangis di depan kami.
   Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan dan beliau adalah makhluk Tuhan yang mendekati sempurna. Raut wajahnya yang lembut penuh kasih sayang, dalam sekejap bisa meredakan emosi. Hangat pelukannya...
   Jika Tuhan mengijinkan, aku ingin terus hidup bersama mama. Beliau satu-satunya orang yang ingin ku pertahankan di bumi ini, dan beliau satu-satunya orang yang membuatku menjadi pemimpi. Aku memiliki mimpi besar hanya untuk membahagiakannya, meskipun aku tahu hal itu gak akan cukup untuk membalas apa yang telah beliau berikan kepadaku selama ini. Apapun yang aku lakukan, aku usahakan yang terbaik dan aku persembahkan untuk mama. 
    Terimakasih Tuhan, karna telah memberikanku figur seorang mama yang hebat. Dan terimakasih mama, karna kau telah mengajarkanku kehidupan, mengajarkanku menjadi sosok yang hebat, meskipun aku tahu aku tak akan bisa sehebat dirimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar