Selasa, 14 Mei 2013

Bintang dari Dia

Malam ini, sang langit memakai perhiasannya. Sang bintang. Indah sekali :) Seindah kata-kata manis yang baru saja dia ucapkan padaku:
"Pandangi saja bintang yang paling terang sayang, sampai bintang itu mulai redup, dan jatuh menyampaikan kata sayang buat rika"
Aku menyayanginya...

THE VOW




A real love from a man :)
A touching movie -
THE VOW

Senin, 13 Mei 2013

What I Really Miss Now

Ini malam, benar-benar berasa abu-abunya. Sial sekali -__-
Banyak sekali hal yang aku rindukan malam ini. Padahal belum tentu juga hal-hal yang aku rindukan itu merindukan aku pula *nyesek.
Setelah dirangkum-rangkum, merekalah yang paling aku rindukan saat ini :

1. Si Azka
Ponakanku yang satu ini bener-bener ngangenin. Muka ndoweh gak bersalahnya itu looh... yang bikin gak bisa lupa :3 Emang sih, kadang dia ngeselin banget. Di saat pingin nyantai, eh dianya rewel. Bikin panik -__-

Ditambah, ketawanya itu. Gemesin banget :3 Apalagi pas aku nyanyiin "Topi Saya Bundar", seneng banget ini anak :D

2. Mami
I miss her so muuuuuch :') 


Keinget banget deh gimana ekspresinya waktu marah, waktu ketawa, waktu sebel, waktu malu... cantik banget :D Apalagi aku pernah jadi korban amarahnya Mami berkali-kali, dan 3 kali juga aku disuruh nyapu oleh mami *memalukan -___-
Emang, banyak murid yang bilang mami itu nyeremin. Tapi, suwwmpaah... dibalik serem-seremnya, Mami itu sosok keibuan yang sangat bijaksana. Kangen deh :')
Inget bener, sama puisi yang Mami bacain pas pelajaran terakhir sebelum UAN. Motivasi banget. Judulnya: Bahagiaku Untukmu

Bukan cuma puisinya aja yang aku inget, ekspresi Mami waktu ngebacainnya itu aku inget banget. Dengan mata yang berkaca-kaca, Mami bacain ini puisi... bikin aku sempat menitikkan air mata :')

3. My Girls
Mereka ini nih, sahabat yang paling TOP di dunia *menurutku :3 Tempatnya kesel, seneng, sedih, tawa, semuanya dah ya di mereka ini dah. Kangen banget ngegosip bareng mereka-mereka ini. Kalau udah ngumpul, entah yang awalnya mau bicarain apa, bisa nyasar sampai kemana-mana :D 
with my girls @Bromo
4. TOILET?
with 'Sapitenk'

with 'Ngengek'
Suer, bukan maksud kami untuk jorok atau apalah -__- Tapi, ini lah kami, aku dan dua teman sekelasku yang buanyol pol :D Aku sendiri dinamai 'Kakus' oleh mereka, yang sebenernya aku sendiri gak tau apa arti dari 'Kakus' :3 Yang jelas, semua yang ada dalam toilet itu ada pada kami *eh :p [Maksud: Kalau mau ngeden, atau lagi kesel mereka rela kok jadi tempat ngluapin segalanya sampai kita lega :D ]

5. Dia
Oke. Kalau bisa memilih, aku akan memilih untuk tidak kangen dia. SUER! Kangen dia itu sama halnya seperti nyiksa diri sendiri! Memikirkan tentang sikapnya akhir-akhir ini benar-benar... gila! Butuh kesabaran istimewa buatku. Apalagi dengan sikap gak pedulinya itu -__-
Yaah, cuma 2 minggu sih kami belum bertemu. 2 Minggu ya? Akunya menghabiskan waktu dengan bantal, dianya entah dah ngluyur kemana :D I miss him so bad ...

6. Tawaku
Ini ada kaitannya dengan dia yang di atas, dia yang bajul [indonesia: buaya] itu -__- Entah karena akunya aja yang lebay atau gimana... tapi bener deh, rasanya gak mood buat ngapain aja. Ditambah 3 hari ini aku juga di rumah terus, mau tertawa gara-gara apaan coba? Semuanya berasa garing -__- Sial banget ini namanya :( 
Aku butuh endorfin :(

Mereka Bagiku


"Mereka itu bagaikan radar bagiku... Setiap kali aku kehilangan arah, merekalah yang selalu ada dan membantuku menentukan jalan yang benar, jalan yang akan membawaku menuju kebahagiaan"

Senin, 06 Mei 2013

Abu-Abu

Aku seorang pemimpi. Akulah satu-satunya orang yang membiarkan sayap-sayap anganku terbang tinggi. Awalnya, aku pikir… kamulah orang yang menjadi alasan aku berani untuk bermimpi. Setelah aku pikir kembali, semua yang kamu lakukan itu hanyalah untuk membuatku senang. Dan aku yang terlalu lemah ini, dengan mudahnya merobohkan benteng pendirianku. Aku percaya pada setiap kata manismu… Akulah yang salah. 

 Dan kini, bagaikan dengan satu hembusanmu… kau berhasil membuat angan-anganku itu terombang-ambing kehilangan keseimbangan, dan kemudian terjatuh. Dan orang-orang yang menjadi saksi kejadian itu, mengubur angan-anganku itu kembali ke tanah. 

Tapi, tak ada hujan lagi yang menyertai kejadian itu. Tak ada air mata yang mengalir. Entah mengapa, apa karena aku sudah lelah ataukah karena aku memang bisa merelakannya? Mungkin keduanya… 

Tapi ini bukanlah sebuah akhir dari kisah kita. Bagiku, ini adalah awal yang lain untuk memulai hubungan di antara kita. Kisah yang lalu, aku anggap sebagai pelajaran berharga… dan kau, kau guru yang handal dalam kisah ini. Terimakasih. Kini, kita mulai lagi segalanya. Kita mulai dengan rasa sayang yang sama, namun dengan kepercayaan yang telah sirna…
 
Kita mulai lagi semuanya dengan prinsipmu, “Kita masih muda, belum saatnya untuk serius. Senang-senang dulu, nikmati masa ini”… Aku harap, dengan begitu… aku tidak perlu lagi meneteskan air mataku karenamu. Aku harap hanya ada senyum ketika melalui ini lagi bersamamu :)