Sendiri, malam ini. Dan sialnya, hujan datang. Setiap rintiknya menyimpan segala kenangan tentangnya. Tak terhitung, begitu pula rasa rindu yang kusimpan untuknya.
Teringat saat aku menikmati hujan bersamanya... Gemerciknya mewakili detak jantungku yang berderu kencang menahan rindu dan emosi...
Perlahan, hujan itu mengalir di pipiku. Bukan hujan dari langit gelap, namun hujan dari sudut mataku.
Namun, diantara rintik kepedihan itu... terhela udara yang menyimpan segala kesalahanku. Aku telah menggunakan awan hitam untuk menutupi segalanya...
Kini aku hanya bisa menatap cermin, memandang sosok di cermin, kemudian memandang sosok lain di foto yang kutempel di ujung cermin, dan berkata dengan lirih, "Maafin Rika..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar