Senin, 25 Maret 2013

MY RUNAWAY

   Oke, waktu sudah menunjukkan pukul 17.04. 35 menit lagi aku berbuka puasa :D Hari ini, bisa dibilang semacam hari ndowehku. NDOWEH. Aku sering mengejek dia dengan kata-kata itu, tapi aku rasa kali ini, aku luebiiih ndoweh dibanding dia :D
   Pukul 13.30, saatnya pulang sekolah. Hari ini Nissa gak bawa motor, dan akhirnya kita pulang naik angkot (sebutan: KOL). Tepat setelah aku keluar kelas, selang beberapa detik Nissa keluar (kelas kami berbeda). Kami langsung menuju ke depan sekolah untuk menanti datangnya kol itu. Akhirnya dapat :D Tapi gak seperti biasanya... sampai di daerah J*****an, aku gak nyebrang dan pulang ke rumah, tapi bablas ikut Nissa pulang ke S*I. Lengkapnya, bukan ke rumah Nissa yang di S*I, tapi sampai depan gerbang perumahannya aja :D Alasannya, Nissa belum selesai cerita, dan rasa penasaranku itu besar banget. Alasan lain adalah aku paling gak betah ada di rumah -__- 
   Sekitar pukul 14.00, kami sampai di depan gerbang. Aku langsung naik angkot (sebutan: lin) yang kembali menuju arah rumahku. Setelah di dalam lin, sama bapak supirnya ditanyai, "Ini langsung ke Leces, Mbak... (melewati rumahku, lebihnya 4 Km dari rumah) Mau ke Leces tah?", tanpa berpikir panjang aku nyeletuk, "Iya dah, Pak" -___-
   Pukul 14.28, aku sampai kembali di sekolahku. Entah apa yang ada di pikiranku, aku langsung menuju masjid sekolah, ambil wudhu, masuk masjid, ngaji :D Entah pukul berapa, adzan ashar pun terdengar. Aku berhenti mengaji dan mengikuti shalat berjamaah. 
   Pukul 15.00 lebih, aku selesai shalat+dzikir. Males pulang, masih di benakku. Akhirnya aku memutuskan untuk membuka tas, ambil buku soal F**US, buka bagian matematika, dan mencoba soal-soalnya... Dan gak kerasa, sangking asiknya mengerjakan soal, jam dinding sudah menunjukkan pukul 16.12. Sial, yang ada dibenakku: Emangnya ada kol jam segini? -___-
   Sampai pukul 16.30 lebih dikit, aku belum menemukan kol. Perut keroncongan (puasa), seragam bau gak karuan, muka korep abis, tapi untung aja selama aku nungguin kol aku ditemenin Tio :D Aku gak 'nyabang', suer. Siapa juga yang gak seneng ada temen pas lagi ndoweh nunggu kol gini? Kebetulan aja si Tio lewat di seberang jalan habis potong rambut dan entah mau kemana, dianya berhenti trus putar arah ngampirin aku :D Temen yang baik tuh kayak gini :D 
  Dan pukul 16.48, sampailah saya di rumah :D Mandi, kemudian berhadapan dengan netbook :D 
   Cukup sudah ndoweh hari ini... Oh iya, tambahan... Sebenernya sih sedikit galau hari ini. Gara-gara: Roti Br***9 yang gak tersampaikan ke dia. Jadi sadar kembali, aku dan dia masih memiliki jarak yang jauh :(

Kamis, 21 Maret 2013

Pintaku

Kamu: "Kamu mau apa? Aku turutin kok :) Bener, aku akan lakuin apa yang kamu minta..."

Sederhana. Aku hanya ingin besok kamu tetap menjadi milikku. Besok, aku akan minta kamu tetap menjadi milikku di besoknya lagi. Besoknya lagi aku akan minta kamu menjadi milikku di besok besoknya lagi. Dan selanjutnya, setiap hari aku minta hal yang sama, sampai nantinya kamu memilih untuk menjadi milik yang lain di hari besoknya :)

Senin, 18 Maret 2013

GANJIL

   Rasa rindu itu menyiksa. Sangat. Itu yang aku tahu dan yang aku rasakan saat ini. Dalam hati aku menggerutu, "Kenapa aku harus rindu padamu?"... Kalau boleh memilih, pasti aku akan memilih untuk tidak merindukanmu. Tapi setelah kupikir-pikir, bagaimana bisa aku menyayangimu namun tidak merindukanmu saat kita terpisah oleh jarak?
   Dan ketika aku menyatakan rasa rindu yang menyiksa ini padamu (melalui SMS tentunya), aku tersenyum membaca jawaban-jawabanmu...
   "Iya sayang, tapi terasa manis waktu kangennya terobati :) Secepat mungkin, aku obati... Aku tanggung jawab :) Biar rasa kangen yang selalu tersaji sayang... Biar kamu selalu ingat meskipun kita berjauhan, aku yakin kangen itu cuma muncul sesekali aja sayang... Biar jadi pelangi di setiap langkah kita :)"
   Aku tersenyum senang, tapi sedikit tertawa juga. Apa coba hubungannya kangen sama pelangi? :D *lupakan
   Rindu ini sebuah keganjilan yang hanya bisa digenapi olehmu... Dan atmosfer di sekitar kita tidak mendukungku untuk melengkapi keganjilan ini... Lengkap sudah. Aku rindu dan aku tidak, belum maksudku, bisa menikmati atmosfer denganmu. Dan aku hanya bisa tersenyum sinis, ketika mengingat kembali: inilah resikonya jika aku dan kamu menjadi kita...
   Waktu, jarak, atmosfer, rindu... Masalah kita. Tak apa, asalkan hati tetap memilikimu dan kesetiaan di antara kita tetap ada :)

Sabtu, 16 Maret 2013

RELOAD Bersama

   Selasa, 12 Maret 2013,  R E L O A D  memulai pemotretan buat buku tahunan. Setelah melewati perjalanan panjang menuju hutan pinus di Kecamatan Sumber, dan setelah terpencar menjadi dua grup (aku-Fadli, Alfin-Ais, Hafis-Vivi di jalan yang benar tapi melebihi jangkauan dan 31 anak lainnya beserta 2 fotografer, supir Tessa, pakdenya Putri, dan Rara, adiknya Putri tertinggal di belakang karena salah jalur), kami berhasil menuntaskan sesi pemotretan itu selama kurang lebih 3 jam.
   Hasil jepretan dari fotografer (Mas Ali dan rekannya, Mas Arifin) belum aku dapatkan, tapi kami sempat foto-foto juga pakai kamera Tessa dan Putri. Ini hasilnya :D








Jumat, 15 Maret 2013

Lagi-Lagi Jumat

   Jumat kali ini... biasa saja. Hanya duduk di salah satu sudut kasur, memencet-mencet keyboard netbook, dan menanti balasan SMS darinya. Tidak seperti hari Jumat minggu lalu dan Jumat dua minggu yang lalu. Aku tidak menghabiskan Jumat soreku kali ini dengannya. Dia punya tugas sendiri di lapangan dan aku hanya menunggu kabar darinya. Tapi untungnya, kemarin (Kamis, 15 Maret 2013) aku sudah melewati satu jam dengannya :D Singkat, dan aku maklum. Waktu dan tempat buat kami memang terbatas :)
   Kali ini, hanya ingin melanjutkan entri dari Nissa  yang sudah menceritakan bahwa kita telah salah di masa lalu. Dan kesalahan itu yang telah membuat kita menjadi yang sekarang, menjadi lebih berhati-hati. Dan, tentu. Aku gak mau mengingat kesalahan itu kembali, hingga akhirnya dua hari yang lalu Nissa mengingatkanku kembali, "terimakasih Nissa -__-". Ada banyak perasaan nyesek ketika mengingat itu kembali, dan berhasillah Nissa untuk sekian kalinya meneteskan air hujan di sudut mataku... 
   Laki-laki baik berpasangan dengan wanita baik. Aku tahu, aku pernah salah. Dia pun juga pernah salah. Dan mungkin, hubungan diantara kami berdua ini juga sebuah kesalahan di mata beberapa orang. Dan ditambah dengan pertanyaan Nissa: "Rika, kenapa sih kamu selalu menyukai orang yang salah?", pertanyaan yang semakin membuatku mengerutkan kening dan merasaaa... terpuruk? Seperti itu, atau mungkin lebih parah. 
   Aku tahu, perjalananku masih panjang. Seperti yang selalu aku katakan pada teman-teman yang baru putus cinta, "Perjalananmu itu masih panjang. Kamu masih umur 17, mau nikah sekarang tah? Di luar sana masih banyak yang lebih baik buat kamu dan pasti ada yang terbaik buat kamu di mata Tuhan. Pasti nemuin jodoh kamu, masih banyak waktu buat kita kan? (blablabla...)". Aku tahu... belum tentu dia jodohku. Tapi tetap saja aku ingin, aku dan dia bisa menjadi lebih baik meskipun nantinya kita tak bersama. Aku ingin, aku menjadi wanita baik, dan dia menjadi lelaki baik. Sehingga aku dan dia bisa bertemu jodoh yang baik, meskipun aku dan dia nantinya tidak menjadi 'kami'. 
   Perjalanan cintaku memang masih panjang, dan selama aku dan dia masih memiliki waktu dan tempat untuk bersama, akan aku manfaatkan kesempatan itu dengan baik :) Dan, di detik ini aku menjadi tersadar... SMSku belum dibales :( Hhh, mungkin dia sudah terlelap setelah berjuang di lapangan... "Selamat malam, calon lelaki baik :) Jangan lupa traktirannya yaaa
   *NB: masalah traktiran itu cuma MODUS biar aku bisa menikmati waktu bersama kamu lagi :D 

Rabu, 13 Maret 2013

To: You, From: Me

   I am in a dark room ... cloudy skies, light is not on and the curtains closed slightly. I'm hearing the sound of rain was falling on the roof. I remember when we were both enjoying the rain ... Do you know? The rain makes me wanna be with you ... Enjoy the sweet sound of the rain with you with great affection.
   I miss you now, even though yesterday we've spent a lot of time together. But still, now I miss you. Moreover, the content of your message this afternoon made ​​me sad. You were impressed not care ... Well, maybe it was just my feeling (I hope) ... Or you're pissed off at me? But, why?
   Right now I wonder: "When we can spend time together again?". I don't need the rain, I don't need a beautiful place ... Just need the moments with you ...

Selasa, 12 Maret 2013

Janji Kelingking

Dia: "Kamu sama siapa?"
Aku: "Ya sama kamu..."
Dia: "Iya tah? (tertawa)"
Aku: "Ndak tau dah!"
Dia: "Kan, ngambulan..."
Aku: "Kalau kamu sama siapa?"
Dia: "Sama kamu..."
Aku: "Iya tah?"
Dia: "Iya, kamu sama siapa?"
Aku: "Sama (menyebut namanya)"
Dia: "Iya tah?"
Aku: "Insyaallah"
Dia: "Janji?"
Aku: "Janji"
Kita: (tersenyum, janji kelingking)


First

Friday, December 28th 2012. Ketika aku dan kamu belum menjadi kita...

Senin, 11 Maret 2013

Trying to Believe Him

   I am on my bed, it's 10.50 pm and Naff's Akhirnya Kumenemukanmu is playing. 
"akhirnya ku menemukanmu 
saat hati ini mulai meragu 
akhirnya ku menemukanmu 
saat raga ini ingin berlabuh
ku berharap engkau lah
jawaban sgala risau hatiku
dan biarkan diriku 
mencintaimu hingga ujung usiaku"
   I think the lyrics reflect my feelings about him. I sent a message containing the lyrics to him, and then he replied, "You finally find me, now we have to try to keep this relationship ...". I know, but I think it would be very difficult. I know, I have to trust him. But, a lot of the things that makes my faith disappear. I'll try, I'll try, and I will always try to trust someone who used to be a player (him) ... And all I need now is proof of his affection.. Proof of his affection which would make me stick with him as long as God allows.

Jumat, 08 Maret 2013

Jumat Lagi

   Setelah seminggu aku lewati, rasa nyaman itu datang kembali. Aku menatap pundaknya kembali, mencium aroma parfumnya dari belakang. Tersenyum, aku tersenyum kecil. Dalam hati kecilku berkata, "Pangeran palsu, bisa atau tidak kau selalu di dekatku seperti ini?". Tanpa perlu dia jawab, aku sudah tahu takdir akan menjawab apa. Meskipun dia akan mengatakan, "Tentu tuan putriku," dengan senyuman biusnya, tetap saja takdir akan berkata, "Belum saatnya," atau mungkin takdir akan berkata, "Tak akan pernah, berhentilah berharap!". Nyesek memang untuk menyadari keadaanku sekarang. Di sisi lain, aku berusaha untuk berhenti menikmati rasa nyaman ini. Namun, sisi lain yang lebih kuat menginginkan aku untuk selalu di dekatnya.
   Sore ini, dia menceritakan segala masa lalunya. Masa-masa aku belum mengenalnya, masa-masa dimana aku belum berusaha membenarkannya :) Sekilas, ada perasaan takut. Aku takut nantinya, jika jarak harus memisahkan kita, dia akan kembali mengulangi kesalahan itu. Sungguh, aku tak apa jika harus melewati segala kenyamanan itu dengan kesibukan, tapi jangan Kau buat dia menikmati rasa nyaman itu dengan yang lain. Hanya aku, kumohon (˘ʃƪ˘)
   Maaf Tuhan, sepertinya hamba-Mu yang satu ini sedang egois... tapi untuk saat ini, "buatlah dia menjadi yang terbaik untukku dan jadikan aku satu-satunya yang terbaik untuknya".  
   

Sabtu, 02 Maret 2013

SAHABAT

Merekalah yang mengajari aku untuk bertahan di kala aku tersandung, merekalah yang mengajari aku untuk lebih memahami perasaan orang lain, merekalah yang telah mewarnai hidupku, membuat lukisan abstrak indah namun penuh arti...

   Hanya orang biasa, yang memiliki sifat khas, namun bersatu menjadi hal yang luar biasa. Kami berbeda, sangat. Kami jauh dari sempurna, tapi setidaknya kami selalu menyempurnakan satu sama lain, melengkapi dan memahami itulah tugas kami.
   Entah apa yang bisa aku lakukan apabila tak ada mereka. Mereka penopangku, mereka wadah kegelisahanku, mereka istimewa... 
   Aku tahu, kami pasti tidak selamanya damai. Ada suatu kala di mana kami akan dihadapkan dengan perdebatan. Ada suatu kala di mana kami harus saling berbohong satu sama lain. Ada suatu kala ada perkataan kami yang mungkin membuat 'makjleb' satu sama lain. Tapi, tetap saja... di balik itu semua, rasa sayang di antara kami sangat besar.
   Selamanya ada mereka di hidupku, itulah impianku :)

Jumat, 01 Maret 2013

Dia

   Dia, sebuah kesalahan yang indah. Kesalahan yang suatu saat akan aku benarkan. Dan kesalahan yang akan membuat hidupku semakin benar.
   Entah apa yang telah menghipnotisku, segala masa lalunya terabaikan olehku. Aku percaya padanya. 
   Selama beberapa bulan terakhir ini, aku menjadi wadah keluh kesahnya. Aku membimbingnya untuk menjadi benar. Awalnya, aku melakukannya bukan untuk diriku. Aku melakukannya untuk orang lain yang aku sayang.
   Tapi, seiring waktu berlalu dia akhirnya datang untukku... Dia mengisi sebuah ruang kosong di hidupku. Aku tahu, aku salah. Tapi aku tidak bisa menahan perasaan ini. Aku rasa, aku dan dia cuma butuh waktu. Kami butuh waktu untuk dapat membuat mimpi-mimpi antara kami berdua menjadi nyata. Aku jalani detik demi detik untuk dapat mencapai waktu itu. Aku bertahan, dan kuharap dia juga :)
   Sore ini, handphone menunjukkan tepat pukul 17.00, dia datang. Hujan sudah cukup reda. Kami menyusuri jalan kota dengan sepeda motor. Jujur, aku tak peduli kami akan kemana. Asal bersama dia, aku merasa senang :) 
   Bersamanya, tak pernah aku berhenti tertawa. Melihat pundaknya dari belakang saja, aku tersenyum. Semakin larut, hujan kembali mengguyur jalanan. Aku tak peduli. Memang, dia membawakanku jas hujan, tapi sama sekali gak bermanfaat :D Aku ingin, suatu saat ketika hujan kembali mengguyur jalanan yang sedang kami lalui, bukan jas hujan yang melindungiku, tapi pundaknya :)
   InsyaAllah, suatu saat kesalahan ini akan menjadi sebuah kebenaran yang semoga bisa diterima oleh mereka semua :)